This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday 6 October 2016

PERAN BANK INDONESIA DALAM STABILITAS KEUANGAN

Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki dampak yang signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan salah satu alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem keuangan maka transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya, ketidakstabilan moneter secara fundamental akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem keuangan juga masih merupakan  tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.
Pertanyaannya, bagaimana peranan Bank Indonesia dalam memelihara stabilitas sistem keuangan? Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah:
Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi.  Kebijakan moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut inflation targeting framework.
Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di negara-negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian. Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan perbankan yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan hukum (law enforcement) harus dijalankan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar, memiliki stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder serta sekaligus mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk menciptakan stabilitas di sektor perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan Indonesia dan rencana implementasi Basel II.
Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran. Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat menular (contagion risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. Bank Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem pembayaran yang  bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran. Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran.
Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan. Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan indikatormacroprudential untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut, selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.
Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan  melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik. Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam menjalankan fungsinya sebagai LoLR,  Bank Indonesia harus menghindari terjadinya moral hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut.

Wednesday 5 October 2016

9 Cara Memotivasi Diri Sendiri untuk Karier yang Lebih Baik

Motivasi diri merupakan salah satu hal yang penting bagi karyawan. Selain akan berdampak pada kinerjanya sendiri, motivasi ini akan berdampak positif pada kinerja perusahaan. Kinerja pribadi dan kinerja perusahaan baik akan menciptakan lingkungan kerja yang baik pula, bukan?
Meskipun demikian, banyak karyawan yang tidak tahu cara memotivasi dirinya sendiri. Akibatnya, mereka bekerja tetap tanpa semangat (demotivasi) dan terkesan seperti robot. Tak heran, karier mereka begitu-begitu saja atau bahkan ada yang kinerjanya merosot dari tahun ke tahunnya.
Jika Anda salah satu dari mereka, jangan berkecil hati. Berikut 9 cara memotivasi diri sendiri agar karier Anda menjadi lebih baik di tahun ini.

1. Bayangkan Ketika Anda Mencapai Target Anda

Ketika Anda mencapai sebuah target yang telah ditetapkan sebelumnya, pastinya ada perasaan bahagia yang menghampiri. Terlebih lagi apabila target tersebut merupakan sesuatu yang sangat sulit untuk dicapai.
Untuk itu, tidak ada salahnya bagi Anda untuk membayangkan atau memvisualisasikan bagaimana rasanya ketika suatu saat nanti, target-target yang telah Anda tetapkan tercapai.
Visualiasi ini akan membuat Anda merasa senang atau bahagia. Nah, dengan membayangkannya saja sudah bisa membuat Anda senang, bagaimana jadinya ketika Anda benar-benar meraih target-target tersebut?

2. Tuliskan Semua Cita-cita Anda Lengkap dengan Waktu Pencapaiannya

Jika Anda memiliki sebuah cita-cita, tetapkan tanggal atau waktu pencapaiannya. Mengapa? Karena jika tidak menetapkan waktu pencapaian tersebut, hampir bisa dipastikan Anda belum memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkannya.
Mulai sekarang, cobalah tuliskan semua cita-cita dan tujuan yang ingin Anda capai, beserta target waktu pencapaiannya. Setelah itu, letakkan di tempat yang mudah Anda atau orang lain lihat.
Seperti halnya kutipan singkat dari sebuah buku berikut ini.
Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu.” (Buku 5 Cm, Donny Dhirgantoro)

3. Ketahui Bahwa Hanya Anda yang Bisa Mewujudkan Mimpi Anda

Setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada orang yang sangat ahli dalam hal tertentu, namun lemah dalam hal lainnya. Begitu juga sebaliknya. Intinya, kemampuan setiap orang tidaklah sama.
Untuk itu, jika Anda telah menemukan apa yang menjadi tujuan dan impian Anda, yakinkan dalam hati bahwa hanya Anda yang bisa mewujudkan mimpi tersebut.
Hal ini merupakan salah satu cara yang termasuk ampuh untuk memotivasi diri. Mengapa? Karena kemampuan Anda untuk mencapai impian tersebut, belum tentu atau bahkan tidak dimiliki oleh orang lain.

4. Buat Target yang Realistis

Jika Cristiano Ronaldo menargetkan lebih dari 30 gol di setiap musim, sebagian besar orang akan percaya bahwa pemain Real Madrid itu pasti berhasil melakukannya. Hal ini karena semua orang benar-benar mengetahui kualitas dari seorang Ronaldo.
Sikap Ronaldo inilah yang bisa dikatakan sebagai sikap optimis yang tepat.
Namun,bagaimana jika ada seorang pemain sepakbola yang sering duduk di bangku cadangan, lalu memasang target gol yang sama seperti Cristiano Ronaldo? Hal Inilah yang disebut tidak realistis.
Ya. Tidak ada yang salah dengan optimisme. Akan tetapi, jangan sampai optimisme yang berlebihan justru membutakan mata, hingga lupa pada batas kemampuan diri.
Untuk itu, sebaiknya tingkatkan kualitas diri Anda dengan melakukan hal-hal kecil yang berkesinambungan dan sesuai dengan kemampuan Anda.
Jika mengacu pada target karier yang ingin Anda capai, tidak ada salahnya untuk membuat rencana karier beserta cara meraihnya. Asalkan hal tersebut sesuai dengan batas kemampuan yang dimiliki.

5. Ceritakan Tujuan Anda Kepada Orang-orang di Sekitar Anda

Memotivasi diri sendiri juga bisa dilakukan dengan cara menciptakan kondisi kepepet (terdesak). Mengapa? Karena kondidi kepepet akan membuat Anda mau tidak mau berusaha keluar dari kondisi tersebut.
Salah satu kondisi kepepet yang bisa diciptakan adalah dengan menceritakan tujuan yang telah Anda tetapkan kepada orang-orang di sekitar. Akan lebih baik lagi jika Anda mengatakan dengan yakin dan mantap bahwa tujuan tersebut akan segera tercapai.
Dan apabila tujuan tersebut tidak tercapai, Anda siap untuk menghukum diri sendiri. Dengan demikian, Anda akan semakin termotivasi untuk mengejar tujuan Anda.

6. Segarkan Pikiran Anda

Setiap orang pastinya akan mengalami titik jenuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh rutinitas pekerjaan yang dilakukan sehari-hari.
Jika sudah mencapai titik jenuh tertentu, hampir bisa dipastikan bahwa Anda akan kehilangan motivasi bekerja. Karena merasa bosan dengan apa yang Anda kerjakan.
Untuk itu, segarkan (refresh) sejenak pikiran Anda. Salah satunya dengan bersantai sejenak dan menghirup udara segar di taman. Dengan demikian, pikiran Anda akan jernih kembali, dan Anda siap untuk bekerja seperti biasanya.

7. Baca Biografi Tokoh Favorit

Salah satu cara untuk menjadi orang sukses adalah dengan mencari tahu apa saja yang dikerjakan oleh orang sukses tersebut. Untuk mengetahui hal tersebut, salah satu caranya adalah dengan banyak membaca biografi orang sukses. Baik orang sukses skala nasional maupun global.
Mulai saat ini, luangkanlah waktu untuk berkunjung ke toko buku terdekat. Cari dan beli buku biografi tokoh favorit Anda. Baca buku tersebut dan catat poin-poin kunci mereka untuk Anda terapkan.

8. Tonton Film atau Tayangan yang Menginspirasi

Tidak semua orang suka membaca. Ada orang yang suka melihat, dan ada orang yang suka mendengar. Bahkan ada juga orang yang suka melihat dan mendengar.
Jika Anda masuk di kategori suka melihat dan mendengar, menonton film atau tayangan yang menginspirasi merupakan pilihan yang tepat. Anda bisa mengunjungi situs Teduntuk melihat berbagai video yang menginspirasi.

9. Terapkan Sistem Reward and Punishment untuk Diri Sendiri

Jika Anda ingin selalu memotivasi diri sendiri, terapkan sistem penghargaan (reward) dan hukuman (punishment) untuk diri sendiri. Sistem ini akan membuat Anda tetap fokus pada pekerjaan Anda, seberat apa pun pekerjaan Anda.
Sebagai contoh, jika Anda menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan kualitasnya baik, beri penghargaan diri sendiri. Penghargaan ini dapat berupa Anda menonton film terbaru di bioskop atau liburan ke tempat wisata ternama.
Sebaliknya, jika pekerjaan tidak selesai seperti yang diharapkan, jangan segan-segan menghukum diri Anda seperti tidak boleh membeli baju favorit, tidak boleh menonton film terbaru, dan sebagainya.
Dengan memberi penghargaan dan menghukum diri sendiri, dijamin Anda akan selalu termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
Selain itu, Anda juga akan meninggalkan kebiasaan menunda pekerjaan secara perlahan. Ujung-ujungnya, terjadi peningkatan karier Anda.
Kesembilan cara memotivasi diri di atas memang tidak mudah dan butuh konsistensi. Meskipun demikian, bukan hal yang mustahil bisa Anda lakukan sepanjang Anda benar-benar ingin karier Anda lebih baik di tahun ini. Jadi, cobalah kesembilan cara di atas mulai sekarang juga.

7 Tips Menghemat Uang Bulanan untuk Karyawan Lajang

Banyak orang beranggapan bahwa menjadi karyawan itu enak. Terlebih karyawan-karyawan lajang karena mereka belum memiliki tanggungan istri dan anak.
Mungkin saja anggapan itu benar. Namun, faktanya tidak sedikit karyawan lajang yang mengalami kesulitan keuangan. Salah satu penyebabnya adalah mereka boros setiap bulanannya.
Jika Anda salah satu dari mereka, Anda perlu menghemat uang bulanan Anda. Untuk tujuan tersebut, berikut 7 tips menghemat uang bulanan yang dapat Anda lakukan mulai hari ini.

1. Jangan Percaya “Mumpung Masih Lajang Saatnya Bersenang-senang”

Tidak sedikit orang yang percaya bahwa masa lajang adalah masa yang harus dinikmati sepuasnya sehingga menyatakan “Mumpung masih lajang saatnya bersenang-senang”.
Terkait pernyataan ini, Anda mungkin pergi nongkrong di kafe-kafe, bergaul high-class, dan menikmati hiburan malam yang menghabiskan uang tidak sedikit.
Mulai saat ini, Anda jangan lagi percaya dengan pernyataan tersebut. Yang lebih baik adalah “Mumpung masih lajang saatnya menabung untuk masa depan”.

2. Hidup Hemat Bukan Berarti Pelit

Mengikuti pola hidup hemat meruapakn salah satu tips menghemat uang yang paling sederhana. Ya, sejak zaman sekolah dasar, kita telah diajarkan hemat pangkal kaya.
Mulai sekarang, belajarlah hidup hemat karena hemat tidak berarti pelit. Arti hemat di sini adalah mengeluarkan sejumlah uang sesuai dengan kebutuhan primer Anda.

3. Kurangi Kebiasaan Nogkrong

Sungguh tidak ada yang salah dengan kegiatan berkumpul/nongkrong bersama dengan teman terdekat atau kerabat. Namun, jika kegiatan ini dirasa tidak bermanfaat, Anda lebih baik menguranginya.
Sebagai contoh, jika sebulan Anda nongkrong sebanyak 8 kali dengan pengeluaran Rp 1,5 juta, kurangi menjadi 4 kali nongkrong alias sekali seminggu. Dengan demikian, Anda berhemat 50%, bukan?

4. Prioritaskan Kebutuhan Anda

Umumnya, banyak orang yang membelanjakan uangnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masing-masing. Namun, antara kebutuhan dengan keinginan terdapat perbedaan yang cukup mendasar.
Nah, untuk memisahkan antara kebutuhan dan keinginan ini, Anda perlu membuat skala prioritas yang sangat jelas. Untuk itu, tulis kebutuhan dan keinginan Anda setiap bulannya. Setelah itu, fokus pada kebutuhan tersebut.
Sebagai karyawan lajang, mungkin kebutuhan bulanan Anda seperti ini:
  • Biaya uang kontrakan (bila Anda ngontrak)
  • Biaya transportasi
  • Biaya makan sehari-hari
  • Biaya komunikasi (kuota internet dan menelepon)
  • Cicilan kendaraan

5. Rajin Menabung

Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit. Istilah tersebut rasanya sangat pas untuk menggambarkan manfaat menabung bagi Anda.
Selain bermanfaat untuk masa depan, menabung juga akan “memaksa” Anda untuk tidak mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting.
Agar Anda rajin menabung, Anda bisa melakukan satu dari dua hal berikut:
  • Beli celengan dan mulailah menabung setiap hari. Sebagai contoh, jika Anda menabung Rp 20 ribu sehari, sebulan Anda mengumpulkan uang Rp 600 ribu. Dalam setahun, Anda mengumpulkan uang Rp 7,2 juta. Lumayan, bukan?
  • Buat rekening baru dan debet otomatis gaji Anda sebagai tabungan di rekening tersebut.

6. Siapkan Uang Kontan Saat Berbelanja

Masyarakat Indonesia sangat dikenal dengan perilaku konsumtif. Salah satu penyebabnya adalah kemudahan pembayaran, baik dengan menggunakan kartu ATM ataupun kartu kredit.
Agar tidak terjebak perilaku konsumtif ini, Anda perlu membatasi penggunaan kartu ATM atau kartu kredit Anda. Yang paling mudah adalah dengan menyediakan atau menyiapkan uang kontan saat Anda akan berbelanja apa pun.
Dengan uang kontan tersebut, Anda merencanakan belanja sesuai uang tersebut. Dengan demikian, Anda diharapkan tidak tergoda membeli barang lain di luar uang kontan yang Anda bawa.
Cara lain adalah menyimpan kartu kredit Anda di rumah Anda sehingga Anda tidak terbujuk mengkredit suatu barang atau jasa yang ditawarkan tenaga penjualnya. Terkait kartu kredit, silakan lihat tips lain di artikel 8 Cara Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak.

7. Ikuti Arisan Kecil-kecilan Bersama Teman

Tidak selamanya berkumpul dan bermain bersama teman-teman memberikan efek negatif. Mengapa? Karena ada kalanya hal tersebut justru bisa memberikan banyak manfaat, misalnya arisan kecil-kecilan bersama mereka.
Untuk itu, jangan malu jika teman-teman Anda mengajak Anda arisan kecil-kecilan. Ikutlah karena cara ini bisa membantu Anda menghemat uang bulanan Anda.
Seperti Anda lihat, ketujuh tips menghemat uang bulanan di atas sederhana. Siapa pun dapat melakukannya, termasuk Anda. Oleh karena itu, cobalah ketujuh tips tersebut mulai hari ini sehingga Anda dapat menjadi karyawan lajang yang tidak kesulitan keuangan.

CONTOH CURRICULUM VITAE (CV) YANG BAIK DAN BENAR

DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI

Nama                           : Imam Syarifudin
Tempat / tgl. Lahir      : Jambi, 27 Juni 1994
Pendidikan Terakhir    : S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang
IPK                             : 3,85
Alamat Asal                : Desa Mekarjaya RT 16 RW 04, kec. Keluang, kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
Alamat Saat ini           :Desa Tunggulwulung, dusun bawang, kec. Lowokwaru, Malang, Jawa Timur
Telepon (HP)               : 081233996973
Email                           : imamsyarifudin27@gmail.com
Agama                         : Islam
Jenis Kelamin              : Laki-laki
Status                          : Belum Menikah
Tinggi/Berat badan     : 175 cm/62 kg

LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
Pendidikan Formal
2012 - 2016 : Universitas Muhammadiyah Malang
2009 - 2012 : SMA Negeri 2 Sekayu
2006 - 2009 : SMP Negeri 2 Keluang
2000 - 2006 : SD Negeri 2 Mekar Jaya

Pendidikan Non Formal
2012                : Pelatihan Aplikasi Teknologi Informasi
2013 – 2014    : Pelatihan Program Aplikasi Komputer

Kemampuan
Bahasa Inggris (Sedikit)
Akuntansi dan Administrasi
Komputer ( MS Word, MS Excel, MS Power Point, Internet, dll)

Prestasi yang diraih Selama Pendidikan
2011    : Juara 1 Olimpiade Sains Nasional Tingkat Kabupaten Musi Banyuasin
2013    : Peringkat 4 Indeks Prestasi Akademik Se-jurusan Akuntansi dengan IP 3,91
2014    : Juara 2 Dalam Accounting Fair-Accounting Competition
2016    : Peringkat 2 Indeks Prestasi Kumulatif Se-jurusan Akuntansi dengan IPK 3,85

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Hormat Saya,



Imam Syarifudin

CONTOH SURAT LAMARAN KERJA YANG BAIK DAN BENAR

Hal : Lamaran pekerjaan

Kepada Yth.,
Bpk/Ibu HRD 


Dengan hormat,
Sesuai dengan informasi adanya lowongan pekerjaan yang saya peroleh, saya bermaksud untuk melamar pekerjaan dan bergabung ke perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin di bidang Finance & Accounting Staff


Berikut ini adalah biodata singkat saya :
Nama                           : Imam Syarifudin
Tempat / tgl. Lahir      : Jambi, 27 Juni 1994
Pendidikan Terakhir    : S1 Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang
IPK                             : 3,85
Alamat Asal                : Desa Mekarjaya RT 16 RW 04, kec. Keluang, kab. Musi Banyuasin, Sumatera Selatan
Alamat Saat ini           : Jalan raya saxophone, desa Tungguwulung, kampung bawang RT 04 RW 05, perum Ledok, kecamatan Lowokwaru, Malang, Jawa Timur 65143
Telepon (HP)               : 081233996973

Dan pada saat ini saya dalam keadaan yang sehat, baik jasmani maupun rohani. Kejujuran selalu saya utamakan dalam bekerja, dan latar belakang pendidikan saya cukup memuaskan, saya memperoleh berbagai prestasi selama proses pendidikan, dan saya juga dapat mengoperasikan beberapa software komputer dengan baik, seperti MS Office Word, Excell, Access dan beberapa macam software perkantoran lainnya.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan beberapa data , antara lain :
  • Daftar Riwayat Hidup
  • KTP
  • Ijazah S1
  • Transkrip Nilai
  • Sertifikat Kursus dan Pelatihan
  • Sertifikat Prestasi Yang Diraih
  • Foto terbaru
Kesempatan wawancara dari Bapak/Ibu sangat saya harapkan agar saya dapat menjelaskan lebih detail lagi mengenai potensi dan kemampuan saya yang bisa berguna untuk perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin saat ini.
Demikian surat lamaran kerja ini saya informasikan, terima kasih atas kerjasama dan perhatian Bapak/Ibu.


Hormat Saya,



Imam Syarifudin

7 Jenis Wawancara Kerja yang Setiap Fresh Graduate Perlu Ketahui

Jika Anda baru lulus perguruan tinggi (fresh graduate), Anda mungkin bingung atau stres menghadapi wawancara kerja pertama Anda. Sebesar apa pun kebingungan atau rasa stres tersebut, mengetahui jenis-jenis wawancara kerja yang biasa dilakukan perusahaan merupakan langkah baik.
Mengapa? Pertama, Anda akan bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik. Kedua, Anda akan lebih percaya diri saat wawancara kerja sehingga bisa lebih baik dari kandidat lain. Terakhir, Anda lebih bersemangat menghadapi wawancara kerja.
Untuk membantu Anda wewujudkan ketiga manfaat tersebut, berikut 7 jenis wawancara kerja yang perlu Anda ketahui.

1. Wawancara Standar

Wawancara standar atau tradsional merupakan tipe wawancara kerja yang paling sering digunakan. Saat menjalani wawancara ini, Anda umumnya akan diwawancarai oleh seorang pewawancara. Dia bisa merupakan staf personalia, manajer departemen, atau utusan departemen.
Pertanyaan yang diajukan bertujuan mengetahui atau menguji apakah Anda kandidat yang tepat. Beberapa pertanyaan yang biasa diajukan adalah:
  • Ceritakan tentang diri Anda?
  • Mengapa Anda ada di sini sekarang?
  • Berada di mana Anda dalam lima tahun ke depan?
Sebagai contoh, Anda bisa menjawab pertanyaan “Ceritakan tentang diri Anda?” dengan rumus Sekarang-Masa Lalu-Masa Depan. Lebih rincinya, ceritakan posisi Anda sekarang, informasikan pengalaman dan keterampilan Anda, dan utarakan mengapa Anda tertarik bekerja di perusahaan tersebut.
Jika Anda seorang lulusan Jurusan Kimia, jawaban dengan rumus tersebut mungkin seperti ini:
“Saya lulusan Kimia dari Universitas Padjajaran. Saat penelitian, saya mensitesis katalis plastik dari bahan organik. Katalis yang dihasilkan dikarakterisasi dengan ICP dan NMR. Hasil uji aplikasi katalis menunjukkan bahwa rendemen plastik lebih banyak 10% dibanding rendemen katalis konvensional. Pengalaman dan keterampilan saya dalam membuat katalis plastik tersebut menjadi alasan saya tertarik bekerja di PT Plastik Jaya.”

2. Wawancara Perilaku

Wawancara perilaku (behaviour interview) fokus pada perilaku masa lalu Anda untuk memprediksi perilaku masa depan Anda. Sejumlah perusahaan menyukai jenis wawancara ini karena mereka menganggap perilaku sangat mempengaruhi kinerja seseorang. Dengan kata lain, kandidat yang perilakunya baik di masa lalu, akan baik juga di masa depan sehingga dia dapat bekerja dengan baik.
Di tipe wawancara ini, pewawancara bisa menanyai Anda dengan pertanyaan seperti ini:
  • Apa keberhasilan terbesar Anda?
  • Apa kegagalan terbesar Anda?
  • Apa yang Anda lakukan ketika sedang tidak kuliah?
  • Bagaimana cara Anda menyelesaikan tiga tugas kuliah yang berbeda?
Kunci menjawab pertanyaan wawancara perilaku adalah dengan menggunakan teknik STAR (situationtaskaction, and result). Anda menyebutkan situasi yang dihadapi, tugas yang didapatkan, tindakan yang dilakukan, dan hasil/pelajaran yang Anda peroleh.
Contoh penerapan teknik STAR ini bisa Anda lihat di postingan Cara Membuat Jawaban Wawancara Kerja yang Baik dan Berbobot.

3. Wawancara Situasional

Berbeda dengan wawancara perilaku, wawancara situasional fokus pada kinerja masa depan Anda. Umumnya, pewawancara kerja akan memberi Anda sebuah masalah dan bertanya bagaimana cara Anda menyelesaikan masalah tersebut.
Contoh masalah:
Atasan Anda sedang di luar kota karena tugas perusahaan selama empat hari kerja. Saat berada di luar kantor tersebut, dia menugaskan Anda menulis sebuah laporan untuk seorang klien, dan dia meminta draf laporan itu selesai dalam dua hari. Pada tenggat hari yang ditentukan, setelah mengerjakan draf tersebut, Anda berpikir semuanya sudah lengkap. Namun, ketika Anda mengecek email terbaru dari atasan Anda, ada beberapa pertanyaan yang jawabannya akan sulit dimasukkan dalam draf laporan tersebut. Apa yang akan Anda lakukan?
Apa pun masalah yang akan diberikan pada Anda, kiat menjawabnya adalah:
  • Jujur dan spesifik
  • Ketahui masalah, jelaskan solusi, dan tindakan yang akan Anda lakukan.
  • Jika masalah terkait keahlian Anda, masukkan keahlian tersebut dalam jawaban Anda untuk menunjukkan bahwa Anda akan mampu menyelesaikan masalah tersebut.

4. Wawancara Kasus

Wawancara kasus umumnya digunakan perusahaan konsultan. Wawancara ini fokus pada bagaimana Anda menyelesaikan sebuah atau beberapa isu bisnis yang spesifik. Pertanyaan yang diajukan bisa berupa pertanyaan kuantitatif untuk mengetahui bagaimana Anda menangani kasus yang diberikan.
Beberapa contoh kasus pada wawancara jenis ini adalah:
  • Sebuah bank online tumbuh dengan baik, namun bank tersebut belum untung karena belum bisa mencapai target profit. Apa yang salah dengan bank tersebut?
  • Anda menjadi konsultan untuk salah satu toko sepatu terbesar di kota Anda. Penjualan toko tersebut mulai turun dan manajemen toko berpikir untuk menjual makanan cepat saji di lokasi toko. Apa yang akan Anda rekomendasikan pada manajemen toko sepatu tersebut?
  • Anda menjadi konsultan untuk sebuah firma kecil yang menjual produk berkualitas dan ternama. Sebuah perusahaan besar mulai menjual produk sejenis dengan menggunakan teknonologi terbaru. Apa saran Anda untuk pemilik firma tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan wawancara kasus, bagi jawaban Anda menjadi lima bagian:
  • Identifikasi masalah – Tulis masalah dalam buku atau kertas yang disediakan.
  • Ketahui faktor yang yang terlibat – Identifikasi faktor-faktor yang terlibat pada masalah tersebut. Faktor ini bisa berupa sistem, peralatan, material, orang, kustomer, dan lain-lain.
  • Indentifikasi penyebab – Untuk setiap faktor yang Anda tulis pada langkah di atas, tulis sejumlah penyebab terkait faktor tersebut. Sebagai contoh, penyebab yang mungkin untuk faktor peralatan adalah rusak atau tidak dikalibrasi.
  • Pilih solusi terbaik – Dari sejumlah penyebab, tentukan penyebab utama dan solusinya. Jelaskan juga alasan Anda mengambil soulis tersebut. Jika diperlukan, buat diagram alir soulis tersebut lengkap dengan pemantauannya.
  • Informasikan pelajaran yang diperoleh – Informasikan pelajaran apa yang Anda peroleh dari kasus tersebut.

5. Wawancara via Telepon

Wawancara ini biasanya dilakukan perusahaan asing yang lokasinya tidak berada di negara si kandidat. Sebagai contoh, Anda melamar posisi Chemist di perusahaan asing yang berlokasi di Australia. Si perusahaan asing tersebut akan mewawancarai Anda via telepon yang umumnya sebagai saringan pertama apakah Anda kompeten atau tidak untuk mengikuti wawancara selanjutnya.
Meskipun via telepon, Anda tetap harus menjalani tipe wawancara ini dengan sebaik-baiknya. Persiapkan diri Anda layaknya akan menjalani wawancara tatap muka.

6. Wawancara Presentasi

Dalam wawancara presentasi, Anda akan diberi sebuah isu bisnis dan diminta mempresentasikan solusi ke satu atau lebih karyawan perusahaan. Waktu yang diberikan kepada Anda adalah 30 menit. Alokasinya adalah 15 menit untuk persiapan dan 15 menit untuk presentasi.
Kunci sukses menjalani wawancara ini adalah mempersiapkan bahan presentasi dengan cepat (maksimal 10 menit). Dalam lima menit pertama persiapan Anda, buat garis besar masalah dan tulis sejumlah solusi potensial yang muncul di kepala Anda.
Dalam lima menit kedua, lingkari solusi yang menurut Anda paling baik dan tulis poin-poin cara mengaplikasikan solusi tersebut. Saat menulis poin-poin tersebut, identifikasi juga sumber daya yang Anda perlukan. Gunakan sisa waktu 20 menit untuk mempresentasikan solusi tersebut.

7. Wawancara Panel

Biasanya, dalam wawancara panel Anda akan diwawancara oleh lima pewawancara. Mereka akan menanyakan beragam jenis pertanyaan. Kuncinya, jangan gugup kalau Anda menghadapai wawancara jenis ini. Gunakan teknik-teknik menjawab yang telah saya uraikan pada jenis wawancara kasus, situasional, atau perilaku.
Dengan mengetahui jenis-jenis wawancara kerja di atas, Anda yang notabene fresh graduate bisa percaya diri menghadapi wawancara kerja di perusahaan apa pun. Jika memungkinkan, beli satu atau dua buku yang membahas pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di suatu wawancara kerja. Persiapkan juga dokumen-dokumen terkait yang sekiranya akan ditanyakan pewawancara kerja.

5 TIPS NEGOSIASI GAJI BAGI FRESH GRADUATE

Negosiasi gaji umumnya terjadi di bagian akhir suatu wawancara kerja. Bagi Anda yang berpengalaman kerja, bagian ini biasa saja karena Anda mungkin sudah memiliki teknik atau jurus negosiasi sendiri. Namun, bila Anda fresh graduate, Anda mungkin belum tahu cara negosiasi gaji.
Jika demikian, jangan khawatir atau galau. Berikut lima tips negosiasi gaji yang akan membantu Anda dalam mendapatkan gaji pertama Anda.

1. Cari tahu data gaji

Beberapa hari sebelum melakukan wawancara kerja, cari tahu data gaji yang sesuai dengan posisi yang Anda incar, latar belakang pendidikan Anda, atau lokasi perusahaan. Jika Anda melamar posisi umum yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan Anda, cari tahu upah minimum regional (UMR) di daerah tempat perusahaan berada. Sebagai contoh, berikut UMR 2015 di lima kota besar Indonesia:
  • Jakarta: Rp2,7 juta
  • Bandung: Rp2,31 juta
  • Surabaya: Rp2,71 juta
  • Tangerang: Rp2,73 juta
  • Bekasi: Rp2,9 juta
Jika Anda melamar pekerjaan sebagai staf yang sesuai dengan latar belakang pendidikan Anda, lihat daftar gaji di Qerja.com. Sebagai contoh, saat artikel ini dibuat, situs tersebut menginformasikan bahwa gaji supervisor di perusahaan tertentu sebesar Rp5,5 juta.
Selain kedua cara di atas, Anda bisa bertanya kepada teman atau keluarga yang sedang bekerja. Tanyakan gaji di perusahaan mereka yang sekiranya mirip dengan posisi yang Anda lamar.

2. Sebut gaji spesifik yang Anda minta

Bila saat wawancara kerja Anda ditanya minta gaji berapa, jawab dengan menyebut angka yang spesifik, bukan kisaran. Dengan angka gaji yang spesifik Anda menunjukkan bahwa Anda orang yang tegas mengenai keuangan dan menghargai nilai diri sendiri. Jangan ragu, sebut saja sesuai dengan hasil riset data gaji yang Anda lakukan pada tahap sebelum wawancara.

3. Gigih jika penawaran pertama Anda ditolak

Jika penawaran pertama gaji Anda ditolak, jangan kecewa atau sedih. Gigihlah mempertahankan gaji yang Anda minta secara santun. Hal ini bisa Anda lakukan dengan mengungkapkan alasan Anda meminta gaji sebesar itu. Misalnya, untuk biaya hidup bulanan, menabung, dan memberi orag tua.
Selain itu, jelaskan juga manfaat yang akan diterima perusahaan dengan menggaji Anda sebesar itu. Jangan ragu untuk “menjual diri” Anda secara santun dan profesional.

4. Fleksibel

Jika pihak perusahaan tidak mau dengan besarnya gaji yang Anda minta dan menawarkan gaji yang lebih rendah, lakukan teknik fleksibel yaitu Anda bertanya mengenai kompensasi lain di luar gaji pokok. Misalnya, Anda bertanya tentang biaya transportasi, asuransi kesehatan, atau bonus tahunan.
Jika Anda puas dengan kompensasi tersebut, terimalah gaji yang ditawarkan pihak perusahaan. Jangan merasa kecewa atau sedih, yang penting Anda bekerja dulu sehingga memiliki pengalaman bekerja yang bisa bermanfaat untuk melamar posisi yang lebih baik di perusahaan lain di kemudian hari.

5. Berdoa

Ada kalanya, pihak pewawancara kerja tidak memutuskan jumlah gaji yang mereka terima karena alasan tertentu, dan akan memberitahu Anda kemudian. Jika ini terjadi, berdoalah sesuai agama Anda agar apa yang Anda inginkan terwujud. Jangan sepelekan kekuatan doa karena doa banyak manfaatnya.
Simpulannya, negosiasi gaji adalah hal yang tidak mudah, terlebih bagi Anda yang fresh graduate. Cobalah kelima tips yang saya uraikan di atas saat bernegosiasi gaji pertama Anda. Jangan khawatir seperti apa hasilnya nanti, yang penting Anda memiliki pengalaman negosiasi gaji.

30 Contoh Pertanyaan Wawancara Kerja dan Jawabannya

Wawancara kerja (job interview) merupakan tahapan yang harus dilalui oleh mereka yang sedang mencari pekerjaan atau mendapatkan pekerjaan baru. Tak heran, tahapan ini sering membuat deg-degan atau stres bagi mereka yang akan menghadapinya. Apakah Anda salah satu dari mereka?
Salah satu strategi menghadapi wawancara kerja apa pun adalah mempelajari contoh-contoh pertanyaan wawancara kerja. Dengan mempelajarinya, Anda mendapat gambaran seperti apa pertanyaan saat wawancara kerja dan membuat jawaban yang sesuai dengan pengalaman dan pendidikan Anda.
Untuk membantu Anda melakukan hal tersebut, berikut 30 contoh pertanyaan wawancara kerja dan jawabannya.

A. Pertanyaan tentang data pribadi

Pertanyaan tentang data pribadi biasanya digunakan untuk membuka percakapan dan mencairkan suasana wawancara kerja yang tegang. Meskipun sebagai pertanyaan pembuka dan bersifat umum, Anda tetap harus antusias menjawabnya sehingga pewawancara tertarik kepada Anda.
1. Ceritakan tentang diri Anda?
Kandidat: “Nama saya Faisal Setiawan. Saya alumni Ilmu Komputer dari Universitas Indonesia. Sekarang ini saya bekerja di PT Maju Mundur sebagai teknisi jaringan. Saya bekerja di perusahaan tersebut sejak Januari 2013.”
2. Mengapa Anda memilih jurusan Ilmu Koputer?
Kandidat: “Saya menyadari bahwa saya menyenangi komputer sejak sekolah dasar. Dengan kuliah di jurusan Ilmu Komputer, saya menambah wawasan dan pengetahuan saya tentang komputer. Selain itu, saya belajar di jurusan tersebut dengan menyenangkan karena topiknya sesuai dengan minat dan kesenangan saya.”
3. Bagaimana cara Anda membayar kuliah Anda?
Kandidat: “Sebagian besar kuliah saya dibiayai orang tua saya. Namun, saya juga berusaha meringankan beban orang tua dengan bekerja sebagai paruh waktu di sebuah percetakan kaos dekat tempat tinggal saya.”
4. Apakah Anda memiliki rencana melanjutkan pendidikan?
Kandidat: “Ya, rencananya 3 tahun mendatang. Hal ini karena saya kuliah D3 sehingga saya ingin meneruskan ke jenjang S1. Dengan kuliah di S1, wawasan dan pengetahuan saya akan meningkat sehingga saya bisa berkarier dengan lebih baik di masa mendatang.”
5. Selain pendidikan formal, apakah Anda memiliki keterampilan lain?
Kandidat: “Ya. Saat kuliah saya mengikuti kursus bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Selain itu, saya pernah juga mengikuti pelatihan kepemimpinan selama seminggu yang dilaksanakan himpunan mahasiswa universitas saya, dan mampu mengoperasikan komputer dengan berbagai program, seperti MS Words, MS Excell, MS Power Point, Photoshop, dan MS Access.”
6. Apa makna pekerjaan buat Anda?
Kandidat: “Bagi saya, pekerjaan bukan semata-mata mencari uang. Namun, bagaimana saya bisa melakukan yang terbaik sehingga berkontribusi bagi kemajuan perusahaan.”

B. Pertanyaan tentang pengalaman dan keterampilan

Pertanyaan tentang pengalaman dan keterampilan ditujukan untuk mengetahui tujuan karier Anda, bagaimana cara Anda bekerja, loyalitas Anda, bagaimana Anda menghadapi suatu masalah pekerjaan, dan berapa besar kontribusi yang akan Anda berikan kepada perusahaan.
Dari jawaban yang Anda berikan, pewawancara kerja dapat menilai apakah Anda kandidat terbaik atau bukan untuk posisi yang Anda lamar.
7. Apa kelebihan dan kekurangan Anda?
Kandidat: “Kelebihan saya adalah jujur, cepat belajar, dan pekerja keras. Sementara itu, kelemahan saya adalah suka lupa. Namun, saya berusaha mengatasi kelemahan ini dengan mencatat hal-hal penting terkait pekerjaan di buku saku saya.”
8. Apakah Anda memiliki hubungan yang baik dengan rekan kerja?
Kandidat: “Ya. Saya pikir hubungan saya dengan semua rekan kerja saya berjalan dengan baik. Memang pernah saya memiliki masalah dengan seorang rekan kerja terkait pembagian tanggung jawab, namun kami menyelesaikannya dengan cara berdiskusi bersama sehingga kami memiliki tanggung jawab masing-masing yang jelas.”
9. Apakah Anda lebih senang bekerja sorang diri atau dalam tim?
Kandidat: “Bergantung pada pekerjaan yang harus saya selesaikan. Meskipun saya lebih senang bekerja sendiri, saya dapat bekerja dalam tim.”
10. Jika Anda diharuskan bekerja di dalam tim, posisi apa yang akan Anda pilih?
Kandidat: “Saya lebih suka menjadi seorang konseptor. Dengan begitu, saya bisa merencanakan langkah-langkah yang harus diambil, membuat daftar sumber daya yang diperlukan, mengindentifikasi hambatan, dan membuat ukuran kesuksesan suatu projek.”
11. Bisakah Anda bekerja di bawah tekanan?
Kandidat: “Ya. Selama ini bisa mengatasi tekanan pekerjaan saya. Selain itu, saya pikir tekanan bisa memberikan hasil yang positif bagi saya karena saya bisa mengeluarkan potensi, inisiatif, dan keterampilan saya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.”
12. Bagaimana sikap Anda terhadap kritik yang ditujukan kepada Anda?
Kandidat: “Dalam pemahaman saya, manusia pada umumnya tidak suka dikritik secara sembarangan. Secara pribadi, saya menerima kritik yang ditujukan kepada saya. Jika kritik itu baik dan membangun, saya akan dengan senang hati melaksanakannya demi memperbaiki diri sendiri. Jika sebaliknya, saya akan mengabaikannya.”
13. Menurut Anda, orang seperti apakah yang sulit diajak kerja sama?
Kandidat: “ Menurut saya, orang yang sulit diajak bekerja sama adalah orang yang tidak suka bekerja keras, suka melanggar aturan, banyak mengeluh, tidak memperhatikan kualitas pekerjaan, dan suka menjelek-jelekkan orang lain.”
14. Apabila bawahan Anda melakukan kesalahan, apa yang Anda lakukan?
Kandidat: “Tidak ada orang yang sempurna. Saya akan memeriksa apa yang sebenarnya terjadi, mencari kerusakan akibat kesalahan tersebut, dan mencari penyebabnya. Setelah itu, saya menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan agar kesalahan serupa tidak terjadi di kemudian hari. Saya juga akan memberi kesempatan kepada bawahan bersangkutan untuk memperbaiki kinerjanya.”
15. Apa yang akan Anda lakukan bila bawahan Anda mengeluhkan masalah pribadi mereka?
Kandidat: “Saya akan menerima mereka di ruangan saya dan membiarkan mereka menceritakan masalah pribadinya. Jika diminta, saya akan mengajukan beberapa saran untuk masalah tersebut. Dari pengalaman saya, mereka pada umumnya hanya butuh seorang pendengar yang akan mendengarkan masalah mereka tanpa mengadilinya.”
16. Apa yang akan Anda lakukan ketika menghadapai masalah besar dalam pekerjaan?
Kandidat: “Saya akan mencari akar masalah tersebut guna mendapatkan solusi yang tepat. Setelah itu, saya akan menjalankan solusi tersebut dalam rangka perbaikan. Sejalan dengan tindakan perbaikan tersebut, saya juga akan menetapkan tindakan pencegahan gara masalah tersebut tidak terjadi lagi.”
17. Mengapa Anda pindah kerja dari perusahaan sebelumnya?
Kandidat: “Saya ingin pekerjaan yang lebih menantang, dan saya kira perusahaan ini dapat memenuhi keinginan saya tersebut.”
18. Apa halangan tersulit yang Anda temukan pada pekerjaan sebelumnya?
Kandidat: “Halangan tersulit saya di pekerjaan tersebut adalah jam kerja yang tidak teratur. Terkadang saya bekerja di pagi hari dan di malam hari.”
19. Apakah Anda pernah bolos bekerja?
Kandidat: “Sepanjang yang saya ingat, saya tidak pernah melakukannya. Jika ada keadaan darurat yang membuat saya tidak bisa masuk kerja, saya langsung memberitahukan hal tersebut kepada atasan saya.”
20. Apakah Anda bersedia bekerja lembur?
Kandidat: “Ya, saya bersedia. Itu tidak masalah bagi saya.”
21. Apa yang membuat Anda tertarik bekerja di perusahaan kami?
Kandidat: “Perusahaan ini menawarkan pekerjaan yang sesuai dengan pengalaman dan pendidikan saya. Dengan demikian, saya dapat berkontribusi dalam memajukan perusahaan ini.”
22. Seberapa baik Anda mengenal perusahaan kami?
Kandidat: “Saya cukup mengenal perusahaan ini karena banyak teman yang membicarakan dan menggunakan produknya. Selain itu, saya juga melihat iklan perusahaan ini di media massa ternama.”
23. Menurut Anda, apa yang membuat perusahaan kami berbeda dengan perusahaan sejenis lainnya?
Kandidat: “Sepanjang yang saya tahu, perusahaan ini menghasilkan produk yang berkualitas. Selain itu, fasilitas yang diberikan kepada karyawannya juga lebih baik daripada perusahaan lain.”
24. Jelaskan rencana Anda untuk lima tahun ke depan?
Kandidat: “ Jika saya diterima bekerja di sini, dalam lima tahun ke depan saya ingin menjadi supervisor. Oleh karena itu, saya akan mempelajari dan memahami ruang lingkup kerja dan tanggung jawab posisi tersebut. Setelah itu, saya akan berusaha keras memenuhi apa yang disyaratkan untuk menjadi seorang supervisor di perusahaan ini.”
25. Apakah Anda siap menerima tanggung jawab yang lebih besar?
Kandidat: “Ya, saya siap. Dalam pandangan saya, saya harus siap menerima tanggung jawab yang besar dan posisi yang lebih tinggi guna mencapai karier yang diinginkan. Dengan cara tersebut, saya dapat memacu diri sendiri sehingga menjadi lebih baik.”
26. Lingkungan kerja seperti apa yang Anda sukai?
Kandidat: “Saya suka bekerja dalam lingkungan yang adil atau segela sesuatunya transparan. Prosedur opersional standar (SOP) jelas, begitu juga dengan perkembangan karier. Hukuman dan penghargaan diberlakukan dengan objektif. Selain itu, saya juga senang bekerja dengan rekan-rekan yang optimistis dan bersemangat.
27. Apakah Anda bersedia ditempatkan di luar kota?
Kandidat: “Ya, saya bersedia. Bekerja di perusahaan ini berarti saya harus siap menerima keputusan dan kebijakan yang berlaku.”

C. Pertanyaan seputar gaji

Pertanyaan seputar gaji biasanya ditanyakan pada akhir wawancara kerja. Jumlah pertanyaannya tidak banyak, namun berfokus pada berapa besar gaji yang Anda minta (lihat 5 tips negosiasi gaji).
28. Berapa gaji Anda sekarang?
Kandidat: “Gaji pokok saya sekarang Rp 4 juta. Ditambah tunjangan dan bonus bulanan, total gaji saya adalah Rp 5 juta.”
29. Berapa gaji yang Anda harapkan untuk posisi ini?
Kandidat: “Saya berharap memperoleh gaji sebesar Rp 8 juta.”
30. Kami tidak dapat memenuhi permintaan gaji Anda. Seberapa banyak Anda bisa menurunkan permintaan gaji tersebut?
Kandidat: “Bagaimana kalau Rp 7 juta?”
Dengan mengetahui 30 contoh pertanyaan wawancara kerja dan jawabannya di atas, Anda dapat mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapai wawancara kerja. Jangan ragu untuk mengubah atau memodifikasi jawaban-jawaban di atas agar sesuai dengan pengalaman dan pendidikan Anda. Jika diperlukan, beli juga buku-buku seputar wawancara kerja sehingga persiapan Anda menjadi lebih baik lagi.