BAB
III
METODE
PENELITIAN
A.
Objek
Penelitian
Objek
dari penelitian ini adalah PT HM Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk.
B.
Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian komparatif dengan pendekatan
kuantitatif pada PT HM Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk. Yaitu dengan cara
menganalisis data-data laporan keuangan kedua perusahaan tersebut selama
periode 2011-2014.
C.
Data
Dan Sumber Data
Penelitian ini
menggunakan jenis data
sekunder yaitu data
yang berupa harga saham, bunga pinjaman, dan laporan keuangan PT HM
Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk dari tahun 2011-2014. Data dapat
diperoleh melalui situs web kedua perusahaan tersebut.
D.
Teknik
Pengumpulan Data
Penelitian
ini menggunakan teknik dokumentasi berupa data annual report dan data saham PT
HM Sampoerna Tbk dan PT Gudang Garam Tbk
E.
Teknik
Analisis Data
Penelitian ini
menggunkan rumus kuantitatif
yang diperoleh dari ikhtisar
laporan keuangan perusahaan
tahun 2011-2014. Alat
analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
melalui perhitungan kuantitatif Economic Value
Added (EVA) dan Market Value
Added (MVA). Secara rumus dapat
dituliskan sebagai berikut:
1. Perhitungan
menggunakan EVA
a) Perhitungan
Invested Capital (IC)
Invested Capital = Total hutang +
Ekuitas – Pinjaman Jangka Pendek
b) Menghitung
WACC (Weighted Average Cost of Capital)
WACC = [(D x rd) (1-tax) + (E x
re)]
Dimana :
Tingkat Hutang (D) = x 100%
Cost of Debt (rd) = x 100%
Tingkat Modal atau Ekuitas (E) = x 100%
Cost of Equity (re) = x 100%
Tingkat Pajak (Tax) = x 100%
c) Menghitung
Capital Charge (CC)
Capital Charge = WACC × Invested
Capital
d) Menghitung
besarnya Economic Value Added (EVA)
EVA = NOPAT –
Capital Charge
2. Perhitungan
menggunakan MVA
MVA : (saham yang beredar) x (
harga saham) – Total ekuitas saham biasa.
MVA : nilai pasar ekuitas – modal
yang diinvestasikan oleh investor
3. Menyimpulkan
hasil dan rekomendasi
Dalam EVA, penilaian kinerja keuangan diukur
dengan ketentuan:
a. Jika
EVA > 0, maka kinerja keuangan perusahaan dapat dikatakan baik, karena
perusahaan bisa menambah nilai bisnis. Dalam hal ini, karyawan berhak mendapat
bonus, kreditur tetap mendapat bunga dan pemilik saham bisa mendapatkan
pengembalian yang sama atau lebih dari yang ditanam.
b. Jika
EVA = 0, maka secara ekonomis “impas” karena semua laba digunakan untuk
membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun pemegang saham,
sehingga karyawan tidak mendapat bonus hanya gaji.
c. Jika
EVA < 0, maka kinerja keuangan perusahaan tersebut dikatakan tidak sehat,
karena perusahaan tidak bisa memberikan nilai tambah. Dalam hal ini karyawan
tidak bisa mendapatkan bonus hanya saja kreditur tetap mendapat bunga dan
pemilik saham tidak mendapat pengembalian yang sepadan dengan yang ditanam.
Sedangkan
tolak ukur Market Value Added adalah:
a.
MVA positif, berarti pihak manajemen
perusahaan telah mampu meningkatkan kekayaan perusahaan dan para pemegang saham
atau bisa dikatakan kinerja perusahaan tersebut sehat.
b.
MVA negatif, berarti pihak manajemen
tidak mampu atau telah menurunkan kekayaan perusahaan dan kekayaan para
pemegang saham, atau bisa dikatakan bahwa kinerja perusahaan tidak sehat.
Jika EVA dan MVA hasilnya negatif, ada
beberapa strategi yang bisa diambil oleh perusahaan, diantaranya :
a.
Strategi
penciptaan nilai dengan mencapai pertumbuhan keuntungan (Profitable Growth), hal ini bisa dicapai dengan menambah modal yang
diinvestasikan pada proyek dengan tingkat pengembalian tinggi.
b.
Strategi
penciptaan nilai dengan meningkatkan efisiensi operasi dalam hal ini menaikkan
keuntungan tanpa menggunakan tambahan modal.
c.
Strategi
penciptaan nilai dengan rasionalisasi dan keluar dari bisnis yang tidak
menjanjikan (rationalize and exit
unrewording business).
0 comments:
Post a Comment