MAKALAH
MANAJEMEN
STRATEGI
“SOCIAL
RESPONSIBILITY AND ETHICS IN STRATEGIC MANAGEMENT”
(CASE
IV)
Disusun
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Manajemen Strategi
DISUSUN
OLEH:
Nistia
Nurfasiah S.
|
201110170311073
|
Rezki
Nur A.
|
201210170311171
|
Dwita
Eka P.
|
201210170311193
|
Trissa
Dwi W.
|
201210170311194
|
Vivin
Afiani B.
|
201210170311211
|
KELAS:
AKUNTANSI
V J
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Alhamdulillah puja dan puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Strategi yang berjudul “Tanggung Jawab Sosial dan Etika dalam
Manjemen Strategi: Studi Kasus IV”inidengan baik.
Terima kasih kami
ucapkan kepada semua anggota kelompok yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini. Sumbangan buah pikiran teman-teman sangat kami hargai dan juga
ucapan terima kasih kami tujukan kepada Ibu Rila Anggraini yang telah memberikan pengarahan dalam
penyusunan makalah ini.
Akhirnya
penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamua’alaiku warahmatullahi wabarakatuh.
Malang,
26 September 2014
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di era globalisasi yang semakin maju perusahaan semakin berlomba-lomba untuk mendapatkan konsumen yang loyal. Sebagai
bagian dari masyarakat, maka perusahaan perlu memiliki tanggung jawab bahwa
kegiatan yang dilakukannya membawa kearah perbaikan lingkungan masyarakat pada
umumnya, dan bukan sebaliknya.
Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi
bertanggung jawab sosial, yaitu pemegang saham atau shareholder dan pemegang
kepentingan atau stakeholder. Namun dalam melaksanakan aktivitasnya,
perusahaan harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya
dalam aspek ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden,
melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari
keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih
panjang (wikipedia).
Dari
latar belakang tersebut menjadi acuan untuk penulis melakukan studi kasus
tentang “Tanggung Jawab Sosial dan
Etika dalam Manjemen Strategi: Studi Kasus IV”.
1.2 Review Kasus
Sue adalah
pekerja baru di kanotr Akuntan Publik Internasional, namun ia sudah dihadapkan
dengan sebuah masalah yang dapat mempengaruhi masa depannya dengan perusahaan.Pada sebuah kasus pengauditan,
dia memiliki klien yang memperlakukan pembayaran dalam angka yang besar.
Perlakuan ini membuat klien
terhindar dari pajak gaji yang seharusnya memiliki jatuh tempo pembayaran jika
para pekerja digolongkan sebagai karyawan.
Dalam penilaian Sue hal ini tidak benar serta ilegal dan
harus dicatat dalam laporan audit. Dia
mendiskusikan hal
tersebut dengan John, akuntan senior, kepada siapa ia harus melaporkan hal
tersebut. John
berpikir
itu mungkin
sebuah masalah
tetapi tampaknya, ia tidak mau berbuat apa-apa.
John
mendorongnya untuk berbicara
dengan mitra bertanggung jawab jika dia tidak merasa puas.
Dia berpikir tentang
masalah untuk waktu yang cukup sebelum mendekati mitra yang bertanggung jawab.
Kelas pendidikan profesional berkelanjutan yang diterima dari atasannya menekankan
tanggung jawab etis bahwa ia sebagai CPA dan fakta bahwa perusahaannya mendukung
kepatuhan terhadap standar etika yang tinggi.
Hal ini akhirnya terpengaruh untuk mengejar masalah ini dengan mitra
yang bertanggung jawab atas audit
Kunjungan
ini adalah yang paling memuaskan. Menurut
Paul hampir dipastikan bahwa praktek itu salah, tapi ia
mengatakan bahwa banyak perusahaan lain dalam industri serupa mengikuti
praktek seperti itu. Dia melanjutkan
dengan mengatakan bahwa jika masalah itu dikemukakan, Sue
akan kehilangan account, dan ia tidakakan mengambil tindakan
tersebut. Dia datang dari
jauh dan jika ia memilih untuk mengemukakan masalah ini,
ia akan menciptakan musuh.
Sue
masih merasa terganggu dan memutuskan untuk mendiskusikan masalah ini dengan
beberapa rekan kerjanya. Dia mendekati Bill
dan Mike, keduanya telah bekerja untuk perusahaan selama
beberapa tahun. Mereka akrab dengan masalah karena mereka
telah mengalami masalah yang sama ketika melakukan audit tahun sebelumnya.
Mereka menyatakan keprihatinan yang serius bahwa jika dia pergi
atas kepala mitra yang bertanggung jawab audit, mereka
bisa berada dalam masalah besar karena mereka telah gagal dan perusahaan akan mempertanyakan
praktek selama audit sebelumnya, selain itu mereka
tahu atasan mereka ingin mereka untuk mengabaikannya lagi tahun ini.
Mereka tidak ingin menimbulkan masalah. Mereka
mendorong Sue menjadi"pemain tim" dan
meninggalkan masalah ini.
1.3 Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
konsep tanggung jawab sosial dan etika manajemen strategi yang dapat dikaitkan
dengan permasalahan Sue?
2. Apa strategi yang telah dipakai perusahaan milik
kliennya?
3. Apa saran yang dapat diberikan kepada Sue untuk
menghadapi permasalahannya?
1.4 Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui konsep tanggung jawab sosial dan etika manajemen strategi yang dapat
dikaitkan dengan permasalahan Sue.
2. Untuk mengetahui strategi yang digunakan Sue dalam
permasalahannya.
3. Untuk memberikan solusi atas strategi yang dapat dilakukan Sue dalam menghadapi
permasalahannya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Konsep Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen Strategi
2.1.1
Pengertian Tanggung Jawab Sosial
Tanggung jawab sosial
perusahaan atau Coorporate Social Responsibility (CSR) adalah bentuk kepedulian
perusahaan melalui berbagai kegiatan ekonomi, sosial dan lingkungan yang
dilaksankan dalam rangka kepedulian terhadap lingkungan, norma masyarakat,
partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
Selain definisi diatas masih ada definisi
lain mengenai CSR yakni Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang
berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta keluarganya,
masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya, dengan tujuan peningkatan
kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Sedangkan menurut Commission of The
European Communities, (2001) mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang
berhubungan dengan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan
penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan
interaksi dengan stakeholder .
2.1.2
Empat
Tanggung Jawab Sosial Menurut Carroll
Carroll mmengemukakan bahwa perusahaan
memiliki empat tanggung jawab yaitu:
2.1.2.1 Tanggung jawab ekonomi yakni
memproduksi barang dan jasa yang bernilai bagi masyarakat.
2.1.2.2 Tanggung jawab hukum yakni
perusahaan diharapkan mentaati hukum yang ditentukan oleh pemerintah
2.1.2.3 Tanggung jawab etika yakni
perusahaan diharapkan dapat mengikuti keyakinan umum mengenai bagaimana orang
harus bertindak dalam suatu masyarakat.
2.1.2.4 Tanggung jawab kebebasan memilih
yakni tanggung jawab yang diasumsikan bersifat sukarela.
Tanggung jawab ekonomi dan hukum dinilai
sebagai tanggung jawab dasar yang harus dimiliki perusahaan. Setelah tanggung
jawab dasar terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab sosialnya
yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.
2.1.3
Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan
2.1.3.1
Strategi
Reaktif
Kegiatan
bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial cenderung menolak
atau menghindarkan diri dari tanggung jawab social.
2.1.3.2
Strategi
Defensif
Strategi
defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan terkait
dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk menghindarkan diri
atau menolak tanggung jawab sosial.
2.1.3.3
Strategi
Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan
tanggung jawab sosial yang dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan
dari masyarakat dan lingkungan sekitar akan hal tersebut.Tindakan seperti ini
terkait dengan strategi akomodatif dalam tanggung jawab sosial.
2.1.3.4
Strategi
Proaktif
Perusahaan memandang bahwa
tanggung jawab sosial adalah bagian dari tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders.
Jika stakeholders terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan
akan terbangun.Dalam jangka panjang perusahaan akan diterima oleh masyarakat
dan perusahaan tidak akan khawatir akan kehilangan pelanggan, justru akan
berpotensi untuk menambah jumlah pelanggan akibat citra positif yang
disandangnya.
2.2
Analisis
Masalah
Dalam
kasus tersebut Sue telah melakukan audit dan menemukan manipulasi pembayaran
pada kliennya, ia telah mencoba untuk berdiskusi dengan John sebagai akuntan
senior namun John tidak berani melakukan apa-apa. Secara logika perusahaan
kliennya melakukan penyelewengan pembayaran dengan jumlah yang besar namun
tidak terlihat karena disebutkan dalam laporan keuangan pembayaran tersebut
digunakan untuk membayar Kontraktor Independen. Hal ini berimbas pada pajak
gaji yang harus ditanggung oleh pekerja yang diklasifikasikan sebagai karyawan,
mereka harus tetap membayar pada saat jatuh tempo dan tidak diberikan semacam
bonus oleh perusahaan. Sementara angka dalam laporan keuangan, untuk pembayaran
Kontraktor Independen, tidak diketahui keberadaannya.
Sue
harus dihadapkan pada kenyataan bahwa kebanyakan perusahaan dalam industri ternyata
sering melakukan hal yang sama (sesuai dengan pemaparan Paul) sehingga sulit
baginya untuk membawa kasus tersebut lebih dalam. Hal itu juga diperparah oleh
kenyataan tentang rekan kerjanya yaitu Bill dan Mike yang pernah menghadapi
kasus serupa pada audit sebelumnya, namun mereka juga tidak dapat berbuat
apa-apa karena atasan mereka ingin agar mereka mengabaikan kasus tersebut.
Dalam
kasus ini seharusnya klien lebih terbuka dengan karwannya tentang laporan
keuangan perusahaan, karena tujuan perusahaan bukan hanya memaksimalkan laba
tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial terhadap bagian ekternal dan
internal perusahaan.Karyawan dan pekerja juga termasuk dalam tanggung jawab
sosial yang seharusnya diterapkan dalam perusahaan.
2.3
Saran
1. Dalam
kasus tersebut Sue belum melaporkannya kepada atasannya, sehingga sebaiknya Sue
mendiskusikan hal ini dengan atasannya untuk mencari solusinya.
2. Sue
dapat mendiskusikan hal ini lagi dengan John, dan mengusulkan untuk memberikan
jasa atestasi kepada kliennya.
3. Jika
Sue tetap mengungkit masalah ini, dia dapat menyarankan perusahaan untuk
melakukan salah satu strategi (dari strategi reaktif, defensive, atau
akomodatif).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perusahaan harus selalu memiliki tanggung jawab
sosial perusahaan atau Coorporate Social Responsibility (CSR) karena yang harus
diingat adalah tujuan perusahaan bukan semata-mata hanya untuk memaksimalkan
laba tetapi juga memiliki tanggung jawab dalam artian peduli terhadap
lingkungan, keadaan sosial masyarakat, dan norma yang ada dalam masyarakat.
Dengan penerapan CSR yang baik perusahaan akan
memiliki citra yang positif di mata masyarakat, hubungan dengan masyarakat akan
lebih erat, serta perusahaan akan dengan mudah menjalin kerja sama dengan
pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Wheelen & Hunger (2012): Strategic
Management and Business Policy. Pearson: USA
0 comments:
Post a Comment