Monday 3 November 2014

coorporate strategi

MAKALAH
FORMULATION STRATEGY : CORPORATE STRATEGY

 







Oleh :
1.      Tri Winarni                      201210170311456
2.      M. Agus Mahardika         201210170311458
3.      Pramita Sukma W           201210170311461
4.      Dwi Ariya RH                   201210170311466
5.      Rizal Ari                           201210170311473
                                     
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
TAHUN 2013/2014
KATA PENGANTAR



            Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini, alhamduilillah dapat kami selesaikan tepat pada waktunya yang berjudul  “Formulation Strategy : Corporate Strategy”.
            Dalam penyusunan makalah ini, tidak lupa kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas ini.
            Dalam penyusunan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri maupun kepada pembaca umumnya.





Malang, 10Oktober 2014


                                                                                                                        Penyusun  











DAFTAR ISI

Halaman Cover....................................................................................................................
Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar Isi.............................................................................................................................
BAB I Pendahuluan
1.1  Latar Belakang.........................................................................................................
1.2  Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3  Tujuan Penulisan......................................................................................................
BAB II Pembahasan
2.1 Corporate Strategi.....................................................................................................
2.2 Pertumbuhan Strategi...............................................................................................
2.3 Konsentrasi...............................................................................................................
2.4 Diversifikasi Strategy...............................................................................................
BAB III Penutup
3.1 Studi Case.................................................................................................................
3.2 Solusi........................................................................................................................




BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang


Setiap Perusahaan membutuhkan strategy sebagai salah satu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi merupakan proses manajemen yang akan menempatkan perusahaan pada posisi yang dikehendaki. Dalam pencapaian tujuan, perusahaan harus mengambil keputusanyang tepat dan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan tersebut.
Tolak ukur keberhasilan perusahaan adalah kemampuannya untuk dapat mengalokasikan dan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki untuk menangkap kesempatan (opportunity), menyikapi ancaman (threat) yang adadalam usahanya, serta mengevaluasi lingkungan internalnya, yaitu mengenaikekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).
Menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan, dibutuhkan kejelian daripihak manajemen dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang membawa pengaruhterhadap keberhasilan strategi tersebut. Oleh karena itu, manajer perlumemperhatikan lingkungan, baik itu lingkungan di masa sekarang, maupun dimasa yang akan datang, sebagai dasar dalam penentuan langkah-langkahpengambilan keputusan perusahaan serta menganalisis lingkungan secarasistematis agar perusahaan mampu merumuskan strategi yang paling efektif bagikelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan.
 1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, kami akan mengangkat beberapa permasalahan di antaranya:
1.      Pengertian Corporate Strategy?
2.      Bagian-bagian yang terdapat dalam Corporate Strategy?
3.      Bagaimana Pertumbuhan Strategy didalam Perusahaan ?

1.2  Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini ialah, untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah “Manajemen Strategy” , yang kemudian diaplikasikan dalam sebuah makalah yang berkaitan dengan Formulation Strategy :Corporate Strategy di Perusahaan.






















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Corporate Strategy
Secara sederhana, pengertian strategi korporasi adalah ruang lingkup keseluruhan dan arah perusahaan serta cara di mana setiap bagian operasi bisnis bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap divisi perusahaan memiliki visi dan misi yang ditentukan oleh strategi tingkat korporasi tertinggi untuk mencapai tujuan perusahaan secara umum.
 Strategi Korporasi berkaitan dengan keseluruhan tujuan dan ruang lingkup bisnis untuk memenuhi harapan stakeholder (pemegang saham).Ini merupakan tingkat penting karena sangat dipengaruhi oleh investor dalam bisnis dan bertindak untuk memandu pengambilan keputusan strategis di seluruh bisnis.Strategi perusahaan sering dinyatakan secara eksplisit dalam sebuah “mission statement” atau pernyataan misi perusahaan secara umum. 
Strategi korporasi mengacu pada strategi gabungan dari perusahaan bisnis tunggal atau unit bisnis strategis di sebuah perusahaan yang terdiversifikasi. Menurut Michael Porter, perusahaan harus merumuskan strategy bisnis yang menggabungkan baik kepemimpinan biaya, diferensiasi, atau fokus untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan kesuksesan jangka panjang.
            Strategi fungsional meliputi strategi pemasaran, strategi pengembangan produk baru, strategi sumber daya manusia, strategi keuangan, strategi hukum, strategi distribusi, dan strategi teknologi informasi manajemen.Penekanannya adalah pada rencana jangka pendek dan menengah.Setiap departemen fungsional mencoba untuk melakukan bagian dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan hingga sampai batas tertentu.
Strategi perusahaan berurusan dengan tiga isu-isu kunci yang dihadapi oleh perusahaan sebagai satu kesatuan.
1.    Keseluruhan orientasi perusahaan terhadap pertumbuhan, stabilitas, atau pengurangan (direksional strategi).
2.    Industri atau pasar tempat berlangsungnya kompetisi perusahaan melalui produk dan unit bisnisnya (portfolio strategi).
3.    Gaya manajemen dalam mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dan alih sumber daya serta dalam memperkuat kapabilitas di antara lini produk dan unit bisnis (parenting strategi).
http://flixuno.files.wordpress.com/2011/04/clip_image002.jpg
 3 masalah utama terkait strategi korporasi
·         Strategi direksional
·         Analisis portofolio
·         Parenting Strategy

2.2. Strategy Direksional
Hampir semua produk dan unit bisnis harus mengikuti suatu strategi bisnis untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka, semua perusahaan harus memutuskan orientasi mereka terhadap pertumbuhan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut :
·           Haruskah perusahaan melakukan ekspansi, pemotongan, atau tidak melakukan perubahan operasi?
·           Haruskah perusahaan memusatkan kegiatan hanya dalam industri sekarang atau berekspansi ke industri lain?
·           Apabila perusahaan ingin tumbuh dan berkembang secara nasional dan atau secara global, haruskan perusahaan melakukannya melalui pengembangan internal atau eksternal, merger, atau usaha patungan?

Strategi direksional perusahaan terdiri dari orientasi umum (seringkali disebut grand strategies) :
·      Strategi pertumbuhan   ekspansi kegiatan perusahaan.
·      Strategi stabilitas  tidak merubah kegiatan perusahaan.
·      Strategi pengurangan  mengurangi tingkat kegiatan perusahaan.

Setelah perusahaan memilih orientasi umum (seperti pertumbuhan), manajer strategi perusahaan dapat memilih dari beberapa strategi spesifik perusahaan seperti konsentrasi dalam satu lini produk/industri atau diversifikasi ke dalam produk/industri lain.  Strategi-strategi semacam ini sangat berguna baik untuk perusahaan yang beroperasi dalam satu industri dengan satu jenis produk maupun perusahaan yang beroperasi di banyak industri dengan banyak lini produk.

2.3 Pertumbuhan Strategi

Sejauh ini, strategi perusahaan yang paling sering dicari adalah strategi yang dirancang untuk mencapai pertumbuhan dalam penjualan, aset, laba, atau kombinasi dari semuanya.Perusahaan yang melakukan bisnis dalam lingkungan yang dinamis harus terus tumbuh agar dapat bertahan.Pertumbuhan yang berkelanjutan berarti penjualan yang meningkat dan sebuah kesempatan untuk memanfatkan kurva pengalaman untuk mengurangi harga pokok penjualan per unit, sehingga akhirnya menaikkan laba.Pengurangan biaya tersebut menjadi sangat penting apabila industri perusahaan adalah industri yang tumbuh dengan cepat dan pesaing-pesaingnya terlibat dalam perang harga untuk memperbesar panga pasar mereka. Perusahaan yang belum mencapai critical mass (atau memperoleh produksi skala ekonomi yang perlu) akan menghadapi kerugian kecuali mereka dapat menemukan dan memenuhi ceruk yang kecil tapi menguntungkan, dimana fasilitas khusus produk atau jasa dapat mengimbangi harga yang tinggi. Itulah sebabnya mengapa Perusahaan Tom-tomterus-menerus menghabiskan jumlah yang besar dalam pengembangan Pelayanan Navigasi.
Perusahaan dapat tumbuh melalui pengembangan internal dengan melakukan ekspansi secara global atau secara domestik, atau perusahaan dapat tumbuh melalui pengembangan eksternal dengan melakukan merger, akuisisi, dan usaha bersama.Merger adalah transaksi yang melibatkan dua perusahaan atau lebih yang mempertukarkan saham, tetapi hanya satu perusahaan saja yang bertahan. Penggabungan biasanya terjadi pada perusahaan dengan ukuran yang hampir sama dan biasanya bersahabat. Nama perusahaan yang baru biasanya diturunkan dari nama-nama perusahaan yang bersangkutan.Akuisisi adalah pembelian terhadap sebuah perusahaan yang kemudian dijadikan sebagai cabang atau divisi operasi dari perusahaan yang membeli.Akuisisi biasanya terjadi di antara perusahaan yang berbeda ukuran, dan dapat bersifat bersahabat atau agresif.Akuisisi agresif atau bermusuhan seringkali dikenal dengan pengmbil alihan.Aliansi strategis adalah suatu kemitraan antara dua atau lebih perusahaan atau unit bisnis untuk mencapai tujuan-tujuan strategi yang signifikan yang saling menguntungkan.
Keuntungan Aliansi Strategis :
1.      Memungkinkan partner untuk konsentrasi pada aktivitas terbaik yang sesuai dengan kapabilitasnya
2.      Pembelajaran dari partner dan pengembangan kompetensi yang mungkin untuk memperluas akses pasar
3.       Memperoleh kecukupan sumber daya dan kompetensi yang sesuai agar organisasi dapat hidup.

Dua strategi dasar pertumbuhan adalah konsentrasi pada satu industri dan diversifikasi ke dalam industri lain.

2.4 Konsentrasi
Apabila lini produk perusahaan saat ini memiliki potensi tumbuh yang nyata, konsentrasi sumber daya pada lini produk tersebut sebagai strategi untuk tumbuh dapat diterima.Dua dasar strategi konsentrasi adalah pertumbuhan vertikal dan pertumbuhan horizontal.Perusahaan yang sedang tumbuh dalam suatu industri yang sedang berkembang cenderung memilih strategi tersebut sebelum mereka melakukan diversifikasi.
Pertumbuhan Vertikal Pertumbuhan vertikal dapat dicapai dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok atau oleh distributor. Perusahaan, sebagai akibatnya, tumbuh dengan menyediakan sendiri pemasok dan atau distributor untuk produk  atau jasa mereka. Pertumbuhan ini dapat dicapai baik dengan pengembangan internal melalui ekspansi operasi yang sedang berlangsung atau dengan pengembangan eksternal melalui akuisisi.
Pertumbuhan vertikal menghasilkan integrasi vertikal – tingkatan perusahaan dalam beroperasi secara vertikal pada berbagai lokasi dalam suatu rantai nilai industri mulai dari mengolah bahan mentah sampai pemanufakturan dan pengeceran produk. Secara spesifik, mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok (integrasi ke belakang), atau mengambil alih fungsi distributor (integrasi ke depan).
Pertumbuhan vertikal merupakan suatu strategi yang logis bagi perusahaan atau unit bisnis yang memiliki posisi kompetitif yang kuat dalam industri yang atraktif – khususnya apabila perkembangan teknologi dapat diramalkan dan pasar mengalami perkembangan. Untuk menjaga dan bahkan untuk meningkatkan posisi kompetitifnya perusahaan dapat melakukan integrasi ke belakang guna meminimalkan biaya akuisisi sumber daya dan operasi yang tidak efisien sedangkan melalui integrasi ke depan, perusahaan dapat lebih mengendalikan distribusi produk. Perusahaan, sebagai akibatnya, menambah kompetensinya untuk memperoleh keunggulan kompetitif yang lebih besar.
Meskipun integrasi ke belakang seringkali lebih menguntungkan daripada integrasi ke depan, tetapi integrasi semacam itu dapat mengurangi fleksibilitas strategi perusahaan. Mahalnya aset menjadi penghalang keluar apabila perusahaan ingin meninggalkan industri tersebut. Sebagai contoh, ketika terjadi kemorosotan Pelayanan,  dalam Perusahaan Tom-tom.
Ekonomi biaya transaksi menyatakan bahwa integrasi vertikal lebih efisien daripada menggontrakkan produk dan jasa saat biaya-biaya transaksi untuk membeli barang di pasar terbuka terlalu mahal. Namun demikian, apabila perusahaan yang terlalu besar dan birokratis, biaya pengelolaan transaksi internal dapat menjadi lebih besar daripada membeli barang yang dibutuhkan dari luar, oleh karena itu membenarkan tindakan outsourcing  daripada integrasi.
Jika perusahaan tidak ingin mengalami kerugian dari integrasi vertikal maka ia dapat memilih baik strategi integrasi yang lebih sempit atau integrasi quasi. Dengan integrasi lebih sempit (taper integrasi), perusahaan memproduksi sebagian keperluannya dan membeli sisanya dari pemasok luar. Berkenaan dengan distributor, ia dapat menjual sebagian produknya kepada toko yang dimiliki perusahaan dan sisanya melalui para pedagang perantara. Dalam integrasi-quasi, perusahaan tidak perlu membentuk pemasok utamanya, akan tetapi melakukan pembelian sebagian kepemilikan pemasok luar yang sebagiannya dibawah pengawasan perusahaan. Sebagai contoh, dengan membeli 20% saham biasa In Fokus Systems, Motorola menjamin aksesnya kepada teknologi revolusioner In Fokus Systems dan memungkinkan Motorola membangun join ventura bersama In Fokus untuk membuat tampilan video datar. Contoh lain dari integrasi-quasi ke depan adalah berupa perusahaan farmasi besar memperoleh sebagian kepemilikan dalam suatu rantai toko obat-obatan untuk menjamin bahwa obat-obat mereka mempunyai akses ke saluran distribusi. Dengan membeli sebahagian kepemilikan pemasok utama atau distibutor biasanya perusahaan mendapatkan kedudukan dalam dewan direksi perusahaan lain, menjadi jaminan baik informasi mapun pengendalian atas perusahaan yang dimiliki tersebut. Perusahaan yang tidak ingin melakukan investasi pada pemasok dan distributor, tetapi masih ingin mendapatkan akses yang diperlukan dari pemasok dan saluran distribusi.Dalam kasus semacam ini, perusahaan dapat menggunakan perjanjian kontrak.Kontrak jangka panjang adalah perjanjian antar dua perusahaan yang terpisah untuk saling menyediakan barang dan jasa dalam jangka waktu yang ditentukan. Keadaan ini tidak dapat dianggap sebagai integrasi vertikal kecuali kontrak yang dibuat menetapkan bahwa pemasok dan distributor tidak boleh memiliki hubungan yang sama dengan perusahaan pesaing. Dalam kasus ini, pemasok dan distibutor adalah berupa suatu perusahaan yang dicaplok meskipun sebenarnya masih independen, sebagian besar bisnis dilakukan dengan perusahaan yang mengontrak mereka dan secara formal terikat dengan perusahaan lain melalui kontrak jangka panjang.
Dalam kurun tahun 1990-an, terjadi pergerakan menjauh dari strategi integrasi vertikal menuju ke hubungan-hubungan kontraktual kooperaif dengan pemasok dan bahkan pesaing.Hubungan ini dapat bervariasi dari outsourcing, yaitu suku cadang dibeli dari pemasok luar melalui kontrak jangka panjang daripada dibuat sendiri
Pertumbuhan Horizontal Pertumbuhan hoizontal dapat dicapai melalui ekspansi pemasaran produk perusahaan ke wilayah geografis berbeda dan atau dengan menambah rentang produk dan jasa yang ditawarkan kepada pasar yang sudah ada. Dalam hal ini, perusahaan berkembang menyamping di tempat yang sama pada rantai nilai industi. Contoh, Perusahaan Tom-tom mengikuti strategi pertumbuhan horizontal ketika ia memperluas Pelayanan Navigasidan membuat peta dilebih 100 negara. Perusahaan dapat tumbuh melalui perkembangan internal atau melalui perkembangan eksternal melalui akuisisi atau aliansi strategi dengan perusahaan lain dalam industri yang sama.
Pertumbuhan horizontal menghasilkan integrasi horizontal – tingkatan perusahaan dalam beroperasi di berbagai wilayah geografis dengan posisi dalam rantai nilai industri yang sama. Integrasi horizontal dapat bervariasi mulai dari kepemilikan penuh atau kepemilikan sebagian sampai perjanjian kontrak jangka panjang.Sebagai contoh, KLM, maskapai penerbangan Belanda, membeli bagian pengontrolan dari Northwest Airlines untuk mendapatkan akses kepada pasar Amerika dan Asia.KLM tidak dapat membeli saham Northwest karena peraturan pemerintah AS melarang pihak asing memiliki maskapai penerbangan domestik (karena alasan keamanan).Banyak maskapai penerbangan yang kecil terikat kontrak jangka panjang dengan maskapai besar supaya dapat memasarkan rencana perjalanan yang menyeluruh kepada para penumpang. Sebagai contoh, Mesa Airlines mengadakan perjanjian lima tahunan dengan United Airlines agar terdaftar pada sistem reservasi komputer United sebagai United Express di bandara Denver.
2.5 Diversifikasi strategy
Diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dilakukan perusahaan untuk memperluas usaha dengan membuka beberapa unit bisnis atau anak perusahaan baru baik dalam lini bisnis yang sama dengan yang sudah ada maupun dalam unit bisnis yang berbeda dengan bisnis inti perusahaan. Diversifikasi menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan ketika perusahaan menghadapi persaingan yang sangat ketat dan pertumbuhan pasar yang cepat.
Ketika industri terkonsolidasi dan beranjak dewasa, kebanyakan dari perusahaan yang masih bertahan telah mencapai batas pertumbuhan dengan menggunakan strategi integrasi vertikal dan horizontal. Kecuali pesaing dapat melakukan ekspansi internsional ke dalam pasar yang belum dewasa, mereka mungkin tidak mempunyai pilihan lain selain melakukan diversifitas ke dalami berbagai industri yang berbeda jika mereka ingin tetap tumbuh. Dua dasar diversifikasi strategi adalah konsentris dan konglomerat.

















BAB III
PENUTUP

3.1  Study Case
TomTom, sebuah perusahaan yang berbasis di Amsterdam yang memberikan layanan navigasi dan perangkat sistem navigasi pasar di Eropa dan kedua di popularitas di Amerika Serikat. Namun, Perusahaan menghadapi meningkatnya persaingan dari platform lain menggunakan teknologi GPS seperti sel ponsel dan smartphone dengan fungsi navigasi built-in. Sebagai pasar utama di Amerika Serikat dan Eropa, bagaimana perusahaan memastikan pertumbuhan dan keberhasilan di masa depan

3.2 Solusi
Sebaiknya perusahaan tom-tom melakukan upgrade pada layanan navigasi seperti memudahkan jaringan, dan detail-detail kota atau tempat pinggiran yang bisa terlihat didalam GPSnya. Perusahaan Tomtom bisa menambahkan vitur-vitur seperti padatnya lalu lintas tingkat kecelakaan dan lain-lain. Sehingga pengguna GPS bisa mengetahui jalan mana yang akan di ambil agar tidak kena kemacetan.









           


0 comments:

Post a Comment